PENERAPAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS DALAM PEMBABARAN AGAMA BUDDHA (STUDI KASUS PADA DHARMADUTA MAGABUDHITANGERANG)

ARIES, HANSTIEN (2022) PENERAPAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS DALAM PEMBABARAN AGAMA BUDDHA (STUDI KASUS PADA DHARMADUTA MAGABUDHITANGERANG). Masters thesis, Sekolah Tinggi Imu Agama Buddha Smaratungga.

[img] Text (Cover)
Aries Hanstien Cover.pdf

Download (383kB)
[img] Text (Abstrak)
Aries Hanstien Abstrak.pdf

Download (943kB)
[img] Text (PENGESAHAN)
Aries Hanstien Pengesahan.pdf

Download (1MB)
[img] Text (BAB 1)
Aries Hanstien Bab 1.pdf

Download (3MB)
[img] Text (BAB 2)
Aries Hanstien BAB 2.pdf

Download (6MB)
[img] Text (Tesis Full)
Aries Hanstien FULL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Aries Hanstien DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (1MB)
[img] Text (LAMPIRAN)
Aries Hanstien LAMPIRAN LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: https://repository.smaratungga.ac.id/

Abstract

ABSTRAK Hanstien, Aries. 2022. “Penerapan Higher Order Thinking Skills dalam pembabaran Agama Buddha (studi kasus pada Dharmaduta Magabudhi-tangerang).” Tesis. Program Studi Dharma Achariya. Program Pasca Sarjana. Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) “Smaratungga”. Pembimbing (I) DR. Budi Utomo, Ph.D., (II) DR. Ponijan M.Pd. Kata kunci: HOTS, dimensi pengetahuan, dimensi kognitif, desain materi pembelajaran, menjalin kegiatan berpikir. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa 79% guru kesulitan dalam merancang dan menerapkan evaluasi berbasis HOTS dan 59% kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran berbasis HOTS. Kemendikbud menyampaikan bahwa peringkat pelajar Indonesia masih rendah dalam peringkat Programme for International Studen Assessment dan Trends in International Mathematics and Science Study dibandingkan dengan negara lain sebagai dampak dari pembelajaran LOTS. Pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan telah memberikan arahan dan kebijakan dengan mengintegrasikan penguatan pendidikan karakter dan pembelajaran berorientasi pada HOTS dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dihasilkannya. Proses berpikir analitis dan sistematis sudah merupakan tuntutan agar setiap insan bisa menjadi kreatif dalam menghadapi era revoluasi industry 4.0 dan masyarakat 5.0. Penelitian ini untuk melihat bagaimana penerapan metode pembelajaran berbasis HOTS oleh Dharmaduta Magabudhi – sebuah studi kasus pada Magabudhi Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk v ABSTRAK Hanstien, Aries. 2022. “Penerapan Higher Order Thinking Skills dalam pembabaran Agama Buddha (studi kasus pada Dharmaduta Magabudhi-tangerang).” Tesis. Program Studi Dharma Achariya. Program Pasca Sarjana. Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) “Smaratungga”. Pembimbing (I) DR. Budi Utomo, Ph.D., (II) DR. Ponijan M.Pd. Kata kunci: HOTS, dimensi pengetahuan, dimensi kognitif, desain materi pembelajaran, menjalin kegiatan berpikir. Sebuah penelitian menyebutkanbahwa79%guru kesulitan dalam merancang dan menerapkan evaluasi berbasis HOTS dan 59%kesulitan dalam menyampaikan materi pembelajaran berbasis HOTS. Kemendikbud menyampaikan bahwa peringkat pelajar Indonesia masih rendah dalam peringkat Programme for International Studen Assessment dan Trends in InternationalMathematics and Science Study dibandingkan dengan negara lain sebagai dampak dari pembelajaran LOTS. Pemerintah melalui kementerian pendidikan dan kebudayaan telah memberikan arahan dan kebijakan dengan mengintegrasikan penguatan pendidikan karakter dan pembelajaran berorientasi pada HOTS dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dihasilkannya. Proses berpikir analitis dan sistematis sudah merupakan tuntutan agar setiap insan bisa menjadi kreatif dalam menghadapi era revoluasi industry 4.0 dan masyarakat 5.0. Penelitian ini untuk melihat bagaimana penerapan metode pembelajaran berbasis HOTS oleh Dharmaduta Magabudhi – sebuah studi kasus pada Magabudhi Tangerang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk vi menggambarkan data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata dan gambar. Sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan metode snowball sampling. Sumber data dari hasil observasi dan wawancara langsung dengan informan serta studi dokumenentasi. Dalam mendesain materi pembelajaran, penguasaan materi oleh Dharmaduta menjadi sangat penting untuk dapat menjelaskan lebih mendalam agar membawa manfaat lebih kepada audien. Memilih topik ceramah selain materi yang sudah dikuasai juga memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan permintaan dari vihara/cetiya setempat untuk tidak mengulangi materi yang telah disampaikan sebelumnya oleh penceramah yang lain; hal-hal yang berhubungan dengan kondisi kekinian yang relevan yang dibahas dalam perspeksi pandangan Buddhis; serta ceramah yang bisa menjawab persoalan atau tantangan hidup keseharian yang dihadapi sebagai bimbingan spiritual kepada umat dalam menyelesaikan persoalannya. Dalam penyusunan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran sudah di tetapkan dari awal dan disampaikan selama dalam proses pembelajaran. Buku referensi yang dipakai dalam membabarkan Buddha Dharma adalah kitab-kitab utama seperti Digha Nikaya, Majjhima Nikaya, Samyuta Nikaya, Angutara Nikaya dan Khuddakha Nikaya, serta Abhidhammatasangha dan Vinaya pitaka. Penggunaan kitab Atthakata masih sangat terbatas sehubungan dengan masih terbatasnya terjemahan dalam bahasa Indonesia. Dimensi pengetahuan disampaikan secara terstruktur di dalam materi pembelajaran yang telah disusun sesuai dengan topiknya masing-masing Dharmaduta. Aspek konseptual menonjol di dalam pembahasan materi yang disampaikan. Aspek prosedural hanya disampaikan bila ada prosedur yang perlu dilakukan sesuai dengan materi yang diajarkan. Dimensi kognitif dikembangkan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan untuk menganalisa dan mengevaluasi. Mengembangkan jarak nalar selama dalam pembabaran Dharma ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang analitis dan sistematis dari audien. Dalam menjalin kegiatan berpikir audien dari LOTS ke HOTS dengan Dharmaduta vi menggambarkan data yang dikumpulkan dalam bentuk kata-kata dan gambar. Sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan metode snowball sampling. Sumber data dari hasil observasi dan wawancara langsung dengan informan serta studi dokumenentasi. Dalam mendesain materi pembelajaran, penguasaan materi oleh Dharmaduta menjadi sangat penting untuk dapat menjelaskan lebih mendalam agar membawa manfaat lebih kepada audien. Memilih topik ceramah selain materi yang sudah dikuasai juga memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan permintaan dari vihara/cetiya setempat untuk tidak mengulangi materi yang telah disampaikan sebelumnya oleh penceramah yang lain; hal-hal yang berhubungan dengan kondisi kekinian yang relevan yang dibahas dalam perspeksi pandangan Buddhis; serta ceramah yang bisa menjawab persoalan atautantanganhidup keseharian yang dihadapi sebagai bimbingan spiritual kepada umatdalammenyelesaikanpersoalannya. Dalam penyusunan materi pembelajaran, tujuan pembelajaran sudah di tetapkan dari awal dan disampaikan selama dalam prosespembelajaran. Buku referensi yang dipakai dalam membabarkan Buddha Dharmaadalah kitab-kitab utama seperti Digha Nikaya, Majjhima Nikaya, Samyuta Nikaya, Angutara Nikaya dan Khuddakha Nikaya, serta Abhidhammatasangha dan Vinaya pitaka. Penggunaan kitab Atthakata masih sangat terbatas sehubungan dengan masih terbatasnya terjemahan dalam bahasa Indonesia. Dimensi pengetahuan disampaikan secara terstruktur di dalam materi pembelajaran yang telah disusun sesuai dengan topiknya masing-masing Dharmaduta. Aspek konseptual menonjol di dalam pembahasan materi yang disampaikan. Aspek prosedural hanya disampaikan bila ada prosedur yang perlu dilakukan sesuai dengan materi yang diajarkan. Dimensi kognitif dikembangkan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan untuk menganalisa dan mengevaluasi. Mengembangkan jarak nalar selama dalam pembabaran Dharma ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis yang analitis dan sistematis dari audien. Dalam menjalin kegiatan berpikir audien dari LOTS ke HOTS dengan Dharmaduta vii melakukan dengan cara memberikan analogi, cerita, pertanyaan-pertanyaan. Semua penjelasan diberikan secara bertahap dan teknik memancing curiosity dari audien. Kesimpulan dan Saran Dengan berlandaskan kepada kitab utama Tipitaka, Dharmaduta menyiapkan materi pembelajaran membimbing umat menjawab dan menghadapi kehidupan. Selain permintaan khusus dari Vihara/cetiya, tingkat pendidikan audien, topik yang lagi hangat berkembang di masyarakat dan relevan menjadi pertimbangan dalam penentuan materi. Konten aspek konseptual menjadi yang dominan dalam pembahasan dengan menggunakan metode pengajaran pertanyaan yang mengarahkan dan membuat jarak nalar untuk membangun kegiatan berpikir kritis yang analitis dan sistematis. Disarankan kepada pimpinan organisasi keagamaan Buddha untuk membekali Dharmaduta dengan metode pangajaran yang dapat mengembangkan pemikiran kritis yang analitis dan sistematis agar ajaran Buddha tidak diterima secara dogmatis tetapi dengan pemahaman yang benar dan ehipassiko

Item Type: Thesis (Masters)
Contributors:
ContributionContributorsNIY-NIDNEmail
Thesis advisorBudi, UtomoNIDN2907067801ditthisampanno@gmail.com
Thesis advisorPonijan, PonijanNIDN2905096801ponijan@central.net.id
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BQ Buddhism
Divisions: Pendidikan Keagamaan Buddha > Pendidikan Keagamaan Buddha (S2)
Depositing User: ARIES HANSTIEN
Date Deposited: 29 Nov 2022 04:07
Last Modified: 29 Nov 2022 04:07
URI: https://repository.smaratungga.ac.id/id/eprint/88

Actions (login required)

View Item View Item